Peluang Usaha


Powered by Blogger.

Bisnis Dekorasi Kamar Kost Mahasiswa

Posted by Info Peluang Usaha dan Bisnis

Siapa bilang mahasiswa kos-kosan itu pasar bisnis yang tak menarik karena dompetnya tipis? Anggapan yang keliru itulah yang justru membuat Olive Avianca Savitri (27), pemilik Sliv Bedroom untuk masuk ke pasar ini. Ia pun memproduksi interior kamar untuk para mahasiswa dan orang-orang berjiwa muda. Berkat kreativitasnya pula, Olive mampu menyisihkan 200 peserta, meraih Juara I Lomba Wanita Wirausaha BNI-femina 2009.

Berawal dari Kamar Kos
Bagi penghuninya, kamar kos berukuran 3x3 m2 adalah rumah selama kuliah. Dan Olive, yang asli Jakarta, pernah merasakannya ketika kuliah di Jurusan Arsitektur ITB. Layaknya sebuah rumah, ia ingin mendandani 'daerah kekuasaannya' itu senyaman mungkin dan sesuai personal style-nya. Masalahnya, tak banyak pernak-pernik interior yang sesuai seleranya sebagai anak muda. Di Bandung banyak toko yang menyediakan barang interior, tapi sasarannya kalangan yang sudah mapan. Olive melihat potensi besar untuk mengisi ceruk kosong itu, apalagi di Bandung banyak kampus.

Pertengahan 2006, Olive pun memulai usaha. Saat itu dia sudah bekerja sebagai arsitek freelance di Bandung. “Saya diberi pinjaman modal sangat lunak dari orang tua Rp 15 juta,” tawanya. Olive terjun sendiri, karena ia tak berhasil meyakinkan teman-temannya untuk membuka bisnis bersama. Sebagai langkah awal, ia survei bahan baku. Di satu pasar, ia menemukan bahan karpet yang ringan sehingga gampang ditenteng. Di toko lain, ia menemukan kain-kain bermotif lucu yang akan bagus bila dijadikan seprai dan bed cover.

Olive juga survei untuk 'menyeleksi' para tukang jahit. “Satu item saya jahitkan di beberapa penjahit yang umumnya berlokasi di pasar tempat saya beli bahan. Saya nilai hasil jahitan mereka, yang bagus lalu saya ajak kerja sama.” Olive pun mencurahkan semua passion dalam hal warna. Apalagi, kecintaannya pada main-main warna dikuatkan ketika ia diajari teori warna di bangku kuliah. Karena itu, desain produknya berciri khas pada permainan warna.

Setelah memiliki stok barang, Olive mulai berjualan. Untuk showroom sekaligus toko, ia menyewa kamar tamu di rumah kosnya yang kebetulan sering kosong, Rp 400.000/bulan. Ia membeli tempat tidur lengkap, rak barang, dan mengecat lagi dinding-dindingnya. Habisnya tak sampai Rp 5 juta. Untuk berpromosi, setiap malam Minggu ia ke Dago untuk menyebarkan brosur. Ia juga tak malu mengetuk rumah kos satu per satu untuk membagikan brosur.



Sumber:
http://wanitawirausaha.femina.co.id/WebForm/contentDetail.aspx?MC=001&SMC=006&AR=36

Related Posts:

Post a Comment