Padahal dari segi harga, ayam kampung relatif lebih stabil bila dibandingkan dengan ayam negeri. Begitu pula DOC ayam kampung, harganya konstan sekitar Rp. 3.500 setiap ekor. Sementara harga DOC ayam ras berkisar Rp. 2.500 – Rp. 3.000 per ekor. Belum lagi lantaran citarasa dagingnya lebih enak lagi rendah kolestrol, permintaan daging ayam kampung lebih banyak ketimbang ayam negeri. Oleh karena itu meski biaya pakan melambung, peternak ayam kampung tetap menikmati untung. Apalagi ayam kampung doyan pakan racikan.
Menurut Laurent Arifin, peternak ayam kampung di Serang, Jawa Barat , induk ayam kampung tetap produktif jika diberi menu pakan oplosan broiler stater sebanyak 50 %, layer stater 30 %, serta dedak sebanyak 20 %. Sementara Hidayat Sugiarto, rekan kerja Laurent menjelaskan, ayam kampung memiliki daya tahan tubuh lebih kuat bila dibandingkan dengan ayam negeri. Sehingga biaya obat – obatan bisa ditekan. Meski dari segi perputaran modal, usaha pembesaran anak ayam kampung potong lebih cepat, dalam jangka panjang bisnis DOCnya lebih menguntungkan. Selain itu, resiko usahanya relatif lebih kecil.
Sumber:
http://idepeluangusaha.com/peluang-usaha-doc-day-old-chicken-ayam-kampung/
Post a Comment