Meningkatnya animo masyarakat akan kebutuhan Keladi Tikus membuat bisnis budidaya tanaman ini layak dicoba. Selain itu jika mengandalkan dari alam pada musim kemarau pencarian Keladi tikus ,biasanya selalu mengalami kesulitan. Ini disebabkan daun Keladi Tikus pada musim tersebut pada umumnya menghilang (mengering). Selain itu bila pencarian hanya dilakukan pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau, penyimpanan Keladi Tikus (walau dalam bentuk kering) menjadi terlalu lama.
Benih Keladi Tikus
Penanaman Keladi tikus dapat dilakukan dengan penanaman benih yang dapat berupa:Benih tunas : didapat dari tunas-tunas (rimpang) yang keluar dari umbi dewasa. Rimpng ini kira-kira sebesar pangkal lidi. Setiap umbi biasanya mempunyai tunas 2 sampai 6 buah.
Benih potong Keladi Tikus: benih potong diambil dari umbi Keladi Tikus dewasa yang dipotong-potong menjadi 6 sampai 10 bagian.
Benih Keladi Tikus kulit : benih kulit didapat dari limbah kulit Keladi Tikus saat pengolahan (pengupasan). Untuk benih kulit ini diperlukan tempat persemaian benih terlebih dahulu. Persemaian ini nantinya bertujuan untuk mensortir benih yang layak tanam, yaitu dengan memilih benih yang tumbuh dengan sehat. Biasanya pemilihan benih demikian baru bisa dilakukan setelah 5 sampai dengan 6 bulan, dihitung mulai dari penanaman kulit.
Sebelum benih Keladi Tikus ditanam, perlu disediakan tempat persemaian terlebih dahulu. Tempat persemaian berupa media humus – kompos yang dicampur dengan 20% sampai 30% tanah. Diamkan media tersebut sekitar 2 minggu agar media media siap pakai (tidak mengeluarkan panas lagi). Siapkan bidang sebagai tempat persemaian dan tutup dengan media yang telah dibuat dengan ketebalan sekitar 5 cm dengan merata. Taburkan benih yang sudah ada kemudian taburkan lagi media dengan ketebalan tidak lebih dari 2 cm. Untuk jenis benih kulit, setelah ditaburkan tidak perlu ditutup dengan media lagi.
Setelah benih cukup besar saatnya dipindahkan ke media pembesaran. Tempat untuk pembesaran dibuat dengan lebar 1 sampai 1.5 m, tinggi sekitar 15 cm dan panjang sesuai kondisi ladang yang ada agar cukup efektif. Campur tanah dengan 30% kompos. Pilih benih yang sehat dan tanam dengan kedalaman sekitar 7 cm serta jarak satu sama lain 7 cm juga.
Bila jarak tanam terlalu dekat akan mengakibatkan pertumbuhan yang kurang bagus. Jagalah kelembaban tanahnya. Untuk bidang pembesaran di sawah bisa dalam seminggu sekali dialiri air. Terlalu banyak air hanya akan menyebabkan tumbuhnya daun yang berlebihan dan kualitas umbi untuk tujuan pngobatan menjadi rendah. Dalam sepuluh bulan Keladi Tikus Siap dipanen beberapa kali.
Sumber:
http://www.naturindonesia.com/budidaya.html
Post a Comment