Peluang Bisnis Pengembangan SDM

KRISIS ekonomi memang kejam. Betapa tidak, saat Indonesia mengalami krisis ekonomi pada penghujung 1990-an dan 2008 lalu, banyak usaha yang berjatuhan dan kolaps, menyebabkan PHK dan pengangguran bertambah banyak.Namun di tengah ketidakpastian iklim usaha tersebut, ternyata krisis ekonomi membuka peluang bagi kalangan tertentu. Hal itu setidaknya dilihat oleh Indrawan Nugroho.Indra, begitu dia akrab disapa, memandang dengan makin banyaknya pengangguran itu lebih disebabkan karena mereka belum siap menjadi tenaga andal.

Rasa kepedulian inilah yang dijadikan dasar untuk membuat usaha di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM). Bersama seorang sahabatnya, Farid Poniman, Indra mendirikan sebuah lembaga kepelatihan yaitu Kubik Training & Consultancy di bawah bendera PT Kubik Kreasi Sisilain.

Dasar pemikirannya adalah bahwa di saat krisis, ketika semua nilai aset jatuh, maka satu-satunya aset yang bisa diandalkan untuk menyelamatkan bangsa ini adalah aset sumber daya manusia.

"Ketika sebuah bangsa memiliki manusia yang tangguh, cerdas, dan punya komitmen besar untuk bangkit, maka bangsa itu bukan hanya akan selamat dari krisis, tapi akan tumbuh menjadi bangsa yang lebih besar lagi," kata Indra berfalsafah.

Bermula dari menyewa sebuah ruko di jalan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, dengan lima orang karyawan, Kubik memulai usaha tersebut. Namun bagi lelaki kelahiran Jakarta 8 November 1976 tersebut tidak mudah untuk mengembangkan usaha tersebut.

Meski berusaha meningkatkan pengembangan diri dan ketrampilan, namun butuh usaha yang kuat dan tekun untuk meningkatkan kepercayaan para calon klien.

Sejak pendiriannya, mereka yakin bahwa proses pengembangan diri manusia tidak bisa dilakukan dengan separuh-separuh, apalagi parsial. Treatment pada manusia harus utuh, menyeluruh, dan melingkupi seluruh dimensi kemanusiaannya.

Perusahaan itu pun kemudian berkembang menjadi sebuah perusahaan penyedia pelatihan pengembangan diri premium yang dipercaya oleh berbagai lembaga dan perusahaan besar dan prestisius di Indonesia.

Kliennya meliputi perusahaan yang masuk dalam Fortune 100 Indonesia seperti Telkom, Astra Internasional, Pertamina, CIMB Niaga, Bank Mandiri, BCA, BRI, Indosat, Freeport, Adhi Karya, Bakrie & Brothers, Holcim Indonesia, Perusahaan Gas Negara, Jamsostek, Adira Finance, Samudera Indonesia Group, Kompas Gramedia Group, dan masih banyak lagi.

Saat ini kubik sudah memiliki bangunan kantor sendiri seluas 600 meter persegi di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dengan jumlah karyawan full-time mencapai 45 orang.

Nama `kubik' sendiri diambil dari istilah fisika yang merupakan satuan dimensi ruang dalam fisika. Semangat idealisme ini terlihat dari modul dan model pelatihan yang dimiliki kubik, dimana seringkali sebuah pelatihan harus melibatkan banyak sekali pelatih, fasilitator, dan kru dengan spesialisasi keahlian yang berbeda-beda.



Sumber:
http://www.tribunnews.com/2010/11/17/bisnis-pengembangan-sdm-menjanjikan-saat-krisis

Related Posts: