Peluang Usaha


Powered by Blogger.

Segarnya Bisnis Kedai Kopi

Minum kopi sambil sekedar kongkow atau membicarakan permasalahan penting menjadi trend dan gaya hidup yang banyak dilakukan manusia modern bahkan semenjak jaman dahulu kala. Hanya saja format Kedai kopi dari zaman ke zaman selelu berubah. Tak Heran jika peluang bisnis Kedai Kopi diselingi dengan makanan ringan tetap menempati posisi yang cukup bagus untuk ditekuni. Format kedai kopi dari sekedar warung sampai format tambahan free hotspot banyak ditemukan. Meski banyak bisnis kedai kopi dijalankan orang peluang bisnis ini cukup terbuka lebar.

Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak kedai kopi bermunculan dan menyesaki mal-mal di berbagai kota besar. Jumlah kedai kopi semakin bertambah seiring dengan permintaan tempat nongkrong yang nyaman. Karena bisnis kedai kopi ini adalah masalah cita rasa dan suasana maka perlu kreativitas di dalam mengemasnya.

Salah satu kreatifitas itu diekspresikan oleh Bagus Agung Pribadi melalui brand Starblend Coffee.Dia ingin menciptakan kedai kopi lokal yang tak kalah aroma dan rasanya dibanding dengan kedai kopi asing.Akhirnya muncullah merek produk minuman kopi Starblend Coffee yang berdiri sejak medio 2009 lalu.

Dia sengaja menciptakan gerai kopi yang lebih merakyat dengan menawarkan harga jual kopi yang sangat terjangkau, Rp 5.000 per gelas. Bagus mengklaim, rasa kopi racikannya tak kalah dengan rasa kopi merek terkenal yang ada di mal. Kopinya kental, bisa ditambah topping es krim dan krim di atasnya.

Jenis minumannya pun beragam. Ada sekitar 18 pilihan rasa, seperti rasa moccacino latte, hazelnut coffee cream, espresso mint coffee, dan lychee coffee cream.

Ternyata, pasar menyambut baik bisnis kopi bikinan Bagus. Saat ini dia telah memiliki 10 gerai di sekitar Bandung dan Subang, Jawa barat. Setelah ada bukti penerimaan pasar, Bagus berani menawarkan sistem kemitraan bagi masyarakat sejak awal 2010. Strategi bisnis dengan sistem Waralaba/Franchise ini dipandang cukup efektif untuk memajukan bisnisnya.

Bagus mengatakan, sudah ada lima mitra yang akan segera memulai bisnis gerai kopi Starblend Coffee. "Salah satu mitra akan mulai buka di Karawaci Tangerang akhir bulan April 2010 ini," kata Bagus.

Jika Anda berminat menjadi mitra, Bagus menawarkan biaya franchise Rp 8 juta. Dengan duit segini, mitra sudah mendapat fasilitas konter berukuran 1,2 meter x 1 meter, perlengkapan konter seperti blender, mikser, kotak es, bahan baku awal sebanyak 20 kilogram (kg) kopi dan brosur promosi.

Siapkan SDM yang baik

Bagus memberlakukan biaya manajemen dalam kerjasama kemitraan ini. Besaran biaya manajemen tergantung dari perolehan penjualan bersih mitra (omzet) per bulannya. Untuk omzet di bawah Rp 5 juta, mitra tidak perlu membayar biaya manajemen. Untuk mitra beromzet di atas Rp 5 juta–Rp 7,5 juta, Bagus mengenakan biaya manajemen sebesar 5%.

Bila omzet mitra per bulan di atas Rp 7,5 juta–Rp 10 juta, terkena biaya manajemen sebesar 7,5%. "Biaya manajemen untuk omzet di atas itu sebesar 10%," kata Bagus.

Bagus menjanjikan mitra bisa balik modal dalam waktu tujuh bulan, dengan asumsi perolehan omzet sekitar Rp 9 juta per bulan. Malah, beberapa cabangnya sudah terbukti balik modal lebih cepat, yaitu sekitar tiga bulan. Laba bersih cabangnya itu sekitar Rp 2,5 juta per bulan.

Konsultan wirausaha A. Khoirussalim berpendapat, usaha gerai kopi instan seperti ini tetap memiliki potensi yang besar. Mengingat, penikmat kopi di Indonesia sudah cukup banyak.

Tapi, yang perlu diperhatikan adalah kesiapan sistem dari sumber daya manusia (SDM), baik dari pemilik maupun mitra usaha. Sebab, menerjuni usaha dengan modal rendah akan sulit bertahan tanpa ada dukungan dari SDM dan sistem yang baik.

Mitra juga harus benar-benar mencermati pelatihan pegawai yang diadakan pemilik usaha. "Karena dengan terus meningkatkan kemampuan SDM, maka kualitas usaha akan terus terjaga," kata Khoirussalim.

Alamat: Starblend Coffee
Jl. Otto Iskandardianta
Nomor 176, Subang.
Telepon 081912605757



Sumber:
http://weekend.kontan.co.id/post/rubrik/peluang_usaha/6689/ajakan-buka-gerai-starblend-coffee


Peluang Bisnis Pakaian Bayi Yang Tidak Pernah Sepi



Setiap proses kelahiran selalu menjadi momen istimewa bagi orang tua, terutama ibu. Meski, mungkin, si jabang bayi itu bukanlah anak yang pertama, kasih sayang orang tua tidak akan pernah putus. Mereka biasanya telah mempersiapkan aneka kebutuhan untuk menyambut si buah hati. Baik dengan cara membeli satu set perlengkapan maupun cukup menambah kekurangan dari yang sudah ada. Padahal setiap detik, ada puluhan bahkan ratusan bayi lahir di Indonesia. Ini artinya pasar perlengkapan bayi masih terbuka lebar.


Paling tidak itulah sepintas analisa serta observasi pasar yang dilakukan Netty Sulasih Gunawan sebelum ia memasuki bisnis perlengkapan bayi delapan tahun lalu. “Di sisi lain, berdasarkan pengalaman saya sebagai ibu yang pernah memiliki bayi, saya merasakan betapa urgent-nya produk perlengkapan bayi. Jadi, intinya, selama masih ada perempuan dan bayi, pasar perlengkapan bayi tidak akan pernah surut,” ujar Netty.

Namun, mengingat ketatnya persaingan di bisnis ini, ia cenderung memilih strategi mengarahkan pemasaran produknya melalui berbagai jaringan department store (depstore). Karena, depstore dinilainya selain memiliki sistem promosi yang cepat juga mampu merambah semua ke semua segmen masyarakat atau sesuai dengan daya beli masing-masing konsumen. Contohnya, Balitaku yang merupakan brand produk perlengkapan bayi pertama yang diproduksinya dengan menyasar masyarakat menengah ke bawah.

BalitakuSetelah sukses, dua tahun kemudian Netty memproduksi perlengkapan bayi dengan brand Peter Rabbit. Brand ini ditujukan bagi kelas premium. Sekadar informasi, Peter Rabbit merupakan brand perlengkapan bayi dari Inggris, yang lisensinya telah dibeli oleh Netty. Sedangkan untuk masyarakat kelas menengah ke atas, ditawarkan brand Kuma-Kuma yang diluncurkan dua bulan silam.

Semua brand tersebut di atas, dapat dijumpai di lebih dari 100 depstore yang tersebar di seluruh Indonesia. “Saya juga memproduksi brand untuk mass market (ITC dan baby shop, red) yaitu Golden Bear. Brand ini berbeda hanya spesifikasi produknya dengan ketiga brand yang lain dan harganya lebih miring atau dapat ditawar,” ungkap mantan importir education toys ini.

Produk perlengkapan bayi yang dimaksud mencakup tempat tidur, kasur, bantal, guling, selimut, bed cover, sprei, keranjang, gendongan, dan lain-lain plus baju, popok, gurita, dan sebagainya. “Dikenal dengan istilah baby bedding dan semuanya berbahan kain,” jelas sarjana komputerisasi akuntansi dari STMIK Bina Nusantara (sekarang, Universitas Bina Nusantara, red) Jakarta ini. Produk-produk ini diperuntukkan bayi baru lahir hingga berumur dua tahun. “Tapi, untuk tasnya masih dapat digunakan hingga si anak berumur sekitar lima tahun,” imbuhnya.


Sumber:
http://www.majalahpengusaha.com/content/view/1254/35/

Peluang Usaha Ada Di Sekitar Kita

Sesungguhnya peluang  bisnis itu tidak jauh-jauh dari sekitar kehidupan kita karena itu kita tidak perlu bersusah payah mencarinya. Jika memang kita siap menerima peluang usaha tersebut, tentu akan datang dengan sendirinya. Contoh sederhana saja, setiap hari manusia memerlukan makanan berupa nasi, untuk makan nasi manusia perlu membeli beras. Untuk membeli bisa membeli perlu ada orang yang menjualnya, perlu ada yang menanamnya. Bukankah dari hal itu ada peluang usaha? Peluang usaha berjualan beras, peluang usaha menanam padi yang berkualitas tinggi. Dan masih banyak lagi peluang usaha dari kehidupan kita sehari-hari yang bisa kita temukan.

Kenyataannya betapa sulit kita bisa menemukan peluang usaha yang cocok bagi kita. Permasalahannya memang bukan tidak adanya peluang usaha tetapi diri kita yang  tidak siap atau tidak mempersiapkan diri menangkap peluang usaha yang ada di sekitar kita. Ada beberapa permasalahan yang menyebabkan diri kita tidak siap menerima peluang usaha di sekitar kita, sehingga peluang usaha tidak nampak di hadapan kita.Salah satunya adalah menganggap remeh pada hal-hal kecil yang sebenarnya memiliki potensi besar. Biasanya kita tidak telaten menekuni bisnis yang keuntungannya recehan, meski sebuah bisnis mendatangkan keuntungan recehan tetapi jika dihitung kuantitas barang yang besar tentu keuntungan akan berlipat ganda. Kenapa kita tidak coba meluaskan pasar sehingga keuntungan menjadi besar.

Untuk mempersiapkan diri menemukan peluang usaha di sekitar kita, sudah saatnya kita jeli mengamati keadan sekitar dan juga mengamati diri sendiri. Dalam Konsep Perang Sun Tsu dinyatakan   mengetahui kekuatan maupun kelemahan diri sendiri, sekaligus mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan. Hasilnya, 100 kali berperang, 100 kali menang. Inilah pentingnya kita bisa menilai diri sendiri dan keadaan sekitar kita (lingkungan bisnis) agar dapat menangkap peluang usaha dan menjadikannya sumber keuntungan bagi kita.

Pendekatan ini dalam bisnis sering disebut dengan Analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Oportunities dan Threats), Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Teori ini sering dipakai orang untuk melakukan analisa bisnis yang terbukti cukup ampuh sebagai landasan untuk mengambil keputusan strategis bisnis.

Di Dalam mengambil keputusan untuk mengambil bagian dari sebuah peluang usaha yang bisa kita lakukan adalah membuat analisa peluang usaha dengan langkah-langkah sebagai berikut :
- Melihat kekuatan dan kelebihan yang kita miliki terhadap sebuah potensi peluang usaha. Misal ada peluang Bisnis Sembako di sebuah kompleks perumahan. Jika rumah kita kebetulan di pinggir jalan yang ramai ini adalah kekuatan kita untuk bisa terjun bisnis Toko sembako.
- Weakness, karena baru dalam berbisnis sembako kita belum memiliki informasi dan relasi suplier yang sanggup menyediakan bahan sembako dengan harga murah.
- Oportunities, Karena kompleks masih baru dan penghuninya cukup banyak, lokasi dengan pasar dan swalayan jauh , sedangkan kebutuhan sembako terus menerus sedang kebutuhan sembako adalah kebutuhan primer maka peluang usaha sembako menjadi cukup memiliki prospek yang baik.
- Threats, Mulai munculnya pedagang-pedagang sembako keliling  dengan harga yang cukup murah bisa menjadi pesaing usaha kita.

Dengan mengetahui beberapa kelemahan dan kelebihan baik dari sisi internal maupun eksternal, kita dapat mengambil langkah-langkah dan perencanaan dalam mengambil peluang usaha tersebut. Dengan demikian usaha yang dijalankan tidak sekedar berjalan tanpa arah dan tujuan jelas. Dengan analisa tersebut saat kita melangkah mengambil sebuah peluang usaha ada target-target yang terukur dan terencana.

Kiat Sukses Investasi Emas


Investasi emas menawarkan cara yang sangat baik bagi investor untuk menyimpan kekayaan saat ekonomi sulit. Logam emas jauh lebih stabil dibandingkan dengan investasi jenis lain.

Saat ini harga emas tengah melonjak menyusul kekhawatiran investor terhadap perekonomian Amerika Serikat. Permintaan emas terus meningkat karena investor lebih percaya diri memegang emas daripada uang tunai.


Lihat saja, dalam satu tahun terakhir, harga emas melambung hingga 30 persen. Pada September 2009, harga emas masih di bawah US$1000 per ons (28,35 gram), saat ini telah mendekati US$1.300. Bahkan ini merupakan angka tertinggi sepanjang masa.

Connell Shaun, blogger yang juga investor keuangan menulis tujuh cara berinvestasi di logam mulia ini. Tulisan ini dipublikasikan DoughRoller.net, situs perusahaan manajemen investasi dan keuangan di Amerika Serikat. Mengacu artikel tersebut, VIVANews memformulasikan kembali tips investasi emas disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.

1. Emas batangan
Investor yang berinvestasi emas akan memilih emas batangan. Emas batangan dianggap sah bila kemurniannya mencapai 22-24 karat. Di Indonesia, emas batangan bisa dibeli di PT Aneka Tambang Tbk divisi Logam Mulia maupun di Perum Pegadaian. Anda bisa bertransaksi online melalui logammulia.com atau menghubungi nomor telepon 021-299 80 900.

Emas batangan terdiri dari bermacam ukuran, mulai dari 25 gram, 50 gram, 100 gram, dan 1 kilogram. Emas dalam bentuk ini sangat cocok untuk sarana Investasi. Di mana pun kapan pun kita ingin menjualnya, nilainya tetap mengikuti standar international.

2. Emas simpanan

Anda mungkin tidak ingin menyimpan emas fisik di rumah karena risiko pencurian. Karena alasan ini, emas bisa disimpan di safety box di bank maupun yang lain. Atau bila Anda melihat bullionvault.com, perusahaan ini menyediakan transaksi emas sekaligus menyimpannya.

3. Reksa dana emas
Reksa dana emas merupakan cara lain untuk berinvestasi di logam mulia ini. Anda tak perlu benar-benar memegang fisik emas, tapi Anda bisa mengambil manfaatnya.

Reksa dana emas biasanya tidak hanya ditanamkan pada perdagangan emas fisik, tetapi juga melibatkan transaksi saham perusahaan-perusahaan tambang emas. Sebelum menentukan investasi di reksa dana ini, biaya pengelolaan, beban dana, dan nilai aktiva bersih harus dipertimbangkan.

Konsultasikan dulu dengan penasihat keuangan penyedia reksa dana. Reksa dana emas mungkin akan memberikan kestabilan dalam investasi Anda, tapi emas fisik jauh lebih stabil. Namun, di Indonesia, reksa dana emas tampaknya belum cukup populer.

4. Saham pertambangan emas
Investor yang ingin berinvestasi emas tanpa memiliki fisik logam juga dapat memilih jenis ini. Anda bisa membeli saham pada perusahaan pertambangan emas. Investor mengharapkan harga saham perusahaan pertambangan emas naik karena harga emas naik. Namun, dua peristiwa ini tidak selalu kongruen.

Investor dapat menentukan keberhasilan saham dengan memeriksa biaya biaya produksi emas versus harga emas. Jika harga emas adalah US$700 per ons dan biaya untuk memproduksi emas adalah US$300, maka profit margin tambang emas adalah US$400.

Jika harga emas meningkat 10 persen, akan ada peningkatan laba tambang emas itu sekitar 20 persen. Sebaliknya, penurunan harga juga akan menghasilkan penurunan 20 persen. Karena itu, beberapa perusahaan pertambangan emas melindungi investasi mereka dengan lindung nilai harga emas 18 bulan ke depan. Di Indonesia, salah satu emiten di tambang emas adalah PT Aneka Tambang Tbk.

5. ETF emas
Exchange Traded Fund (ETF) merupakan reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek. Anda bisa melakukan transaksi ini dengan reksa dana yang berbasis emas. Sayangnya investasi ETF di Indonesia belum berjalan baik.

6. Emas berjangka
Emas berjangka merupakan cara lain berinvestasi emas tanpa memiliki fisik emas. Jual beli emas membutuhkan kontrak dengan jangka tertentu. Harganya juga dinyatakan dalam kontrak. Jika harga emas pada tanggal kontrak lebih tinggi dari harga emas saat kontrak dibuat, maka investor akan menghasilkan keuntungan. Namun, jika harga lebih rendah, investor akan rugi.

Berinvestasi dalam emas berjangka mungkin merupakan investasi yang berisiko, karena investor harus memprediksi gerak harga emas ke depan.

7. Perhiasan dan koin emas
Koin emas, terutama yang langka, sangat bernilai dalam investasi. Ini bukan hanya karena nilai emasnya tetapi juga karena nilai kelangkaan. Sedangkan perhiasan emas adalah cara umum investasi di logam ini. Perhiasan emas bisa Anda pilih sekaligus sebagai investasi dan gaya hidup.

Sayangnya keuntungan investasi ini sangat sedikit. Sebab ketika Anda membeli perhiasan, uang yang Anda bayarkan terdiri untuk harga emasnya, ongkos pembuatan, desain, dan merk. Sedangkan bila dijual, Anda hanya mendapatkan nilai emasnya saja.



Sumber:
Vivanews

Bisnis Keripik Buah

Makanan camilan keripik singkong atau talas mungkin sudah tidak asing bagi kita, karena mudah dijumpai di warung-warung sampai pasar swalayan. Keripik buah barangkali merupakan makanan yang tidak semudah keripik yang pertama tadi. Sesuai dengan namanya Keripik Buah merupakan keripik yang terbuat dari buah-buahan yang ada di sekitar kita. Alam Indonesia yang memilki kekayaan tanaman buah-buahan membuat bisnis keripik buah menjadi peluang usaha yang patut ditekuni. Selain itu sifat buah-buhanan yang tidak tahan lama jika tidak diolah membuat banyak buah-buhan terbuang pada saat musim panen.



Bisnis pengolahan Keripik Buah tidak hanya memberi nilai tambah pada buah-buahan tetapi juga meminimalkan buah-buahan yang terbuang percuma pada saat musim panen. Dari segi rasa keripik buah cukup enak sehingga merupakan produk yang cukup laris di pasaran. Ditunjang lagi dengan inovasi dari keripik mulai banyak dikembangkan. Inovasi ini juga sekaligus membuka peluang usaha kripik buah aneka rasa yang bergizi renyah dan lezat.

Salah seorang yang menekuni Bisnis Keripik Buah ini adalah Kristiawan. Pengusaha keripik buah asal malang ini memulai usahanya setelah terinspirasi dari keripik apel. Malang yang terkenal dengan Buah apelnya sewaktu musim panen banyak buah apel yang dibuang begitu saja, akhirnya agar bisa bermanfaat dibuatlah keripik apel.

Untuk memulai usahanya sepuluh tahun yang lalu, lulusan Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang ini merogoh modal sebesar Rp 5 juta yang berasal dari tabungan pribadinya. Modal ini digunakan untuk membuat mesin pengolah keripik yang dia buat sendiri dan bahan baku.

Awalnya, produk keripik buah bikinan Kristiawan hanya keripik apel saja dan tidak bermerek. Tapi dengan berbagai inovasi, kini Kristiawan mengembangkan produknya ke kripik sayuran.

Produknya keripik buahnya bermacam-macam mulai dari nangka, apel, salak, melon, semangka rambutan, mangga, wortel, dan yang terbaru itu keripik jamur.
Sejak empat tahun yang lalu, ia juga memberikan merek So Kressh pada keripik buah bikinannya.

Saat ini, usaha keripik buah yang digeluti Kristiawan sudah berkembang pesat. Dalam satu hari saja, ia bisa menjual 100 kilogram kripik dan meraup omset sekitar Rp 2 juta. Dalam satu bulan, omset So Kressh bisa mencapai Rp 60 juta. Kristiawan yang dulunya merintis usaha So Kressh ini bersama sang istri, saat ini sudah memiliki 30 orang karyawan.

Produk keripik buah So Kressh ini awalnya hanya dipasarkan melalui perorangan dan distributor toko-toko kecil di Malang.

"Saya juga menyalurkannya ke seluruh Indonesia melalui pameran-pameran. Sekarang produk keripik buah buatan saya juga didistribusikannya ke daerah-daerah, seperti Mataram, dan Bali," ujar Kristiawan.

Jumlahnya, lanjut Kristiawan sekitar 200 toko lebih. Tak hanya itu, kripik buah bikinan Kristiawan juga sudah diekspor ke Singapura. Bahkan, tahun ini Kristiawan berencana mengembangkan pasar ekspor keripik buah ini ke Arab.

Bagi yang berminat untuk membuka usaha keripik buah, Kristiawan juga membuka kerjasama dengan sistem frenchise. Modalnya cukup sebesar Rp 100 juta.

"Dengan modal ini akan mendapatkan fasilitas pabrik, mesin dan teknologinya," kata Kristiawan.

Ia menambahkan, bagi yang ingin mengambil franchise, So Kressh juga memberikan pelatihan terlebih dahulu. Saat ini, kata Kristiawan sudah ada tiga frenchise yang tersebar di Jawa Timur, yaitu di Lumajang, Probolinggo dan Malang sendiri.

Menurutnya, modal yang dikeluarkan untuk frenchise ini akan kembali dalam waktu satu tahun. "Itu tergantung kapasitas dari pembuatan per-harinya. Pokoknya 1 kg nya akan mendapatkan untung sebesar Rp. 20.000. Jika kesulitan dalam pemasarannya, kami akan membantu proses pemasarannya," kata Kristiawan.

Dalam memproduksi dan menjual keripik ini, Kristiawan menjelaskan kendala atau hambatan yang dihadapi olehnya.

"Karena bahan bakunya alami dari buah-buahan maka kendalanya adalah sulitnya mendapatkan buah yang hanya tumbuh pada musimnya saja. Seperti Durian ataupun Rambutan, itukan hanya musiman saja jadi akan susah cari bahan bakunya," tuturnya.

So Kressh saat ini telah mempunyai aneka ragam rasa dan camilan sehat serta bergizi. Antara lain kripik dengan rasa nangka, apel, salak, melon, nanas, semangka, rambutan, jambu merah, mangga, labu, pepaya, durian, jamur, sayur, lengkeng dan belimbing.

Apakah anda tertarik?

Keripik SO KRESSH
Ir. Kristiawan
Jl Polowijen II No 359 Malang
so_kressh@yahoo.com.


Sumber:
http://www.detikfinance.com/read/2010/02/01/072844/1289918/480/manisnya-bisnis-keripik-buah


Peluang Bisnis Waralaba Sektor Bangunan

Kebutuhan akan perumahan serasa tidak akan pernah habisnya. Seperti halnya makanan kebutuhan tempat tinggal menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena itu peluang usaha di sektor makanan dan perumahan merupakan bisnis yang terus menerus mendatangkan keuntungan cukup menggiurkan. Bisnis di sektor bangunan tidak semata-mata membangun properti kemudian menjualnya, tetapi ada banyak celah bisnis yang bisa dimasuki. Selama manusia membutuhkan perumahan selalu ada problem di dalamnya. Usaha yang menawarkan solusi akan permasalahan dan kebutuhan perumahan nampaknya cukup cerah masa depannya.

Bagi orang awam dalam berbisnis di bidang solusi perumahan ini tidak perlu khawatir untuk terjun ke dunia usaha ini, karena PT Holcim Indonesia Tbk (Holcim) menawarkan kemitraan waralaba (franchise) bisnis di bidang ini. Dengan Sistem Waralaba ini anda tinggal menjalankan sistem yang sudah dibangun oleh Holcim dan keuntungan mengalir kepada anda. Problem berat dalam mengembangkan sebuah usaha adalah membangun sistem bisnis yang baik dan pas.


Program kemitraan Holcim ini merupakan kesempatan anda yang yang ingin bergabung mengembangkan bisnis gerai toko bahan bangunan dan konsultasi pembangunan rumah baru maupun renovasi rumah (Solusi Rumah).

Solusi Rumah tidak hanya menawarkan langkah mudah untuk membangun rumah, tapi juga sistem bangunan yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan," kata Group Brand & Marketing Manager Holcim Indonesia Apsara Herman melalui siaran persnya.

Mitra investor dapat membeli franchise Solusi Rumah dengan biaya mulai dari Rp 50 juta (khusus untuk mereka yang sudah punya toko bangunan jadi hanya membeli franchise saja), sampai Rp 700 juta mencakup keseluruhan hingga konsultasi pembangunan rumah. Mitra akan mendapatkan pelatihan, diperkirakan mitra dapat balik modal dalam waktu 3,5 tahun.

Solusi Rumah lebih dari sekedar toko bahan bangunan, tapi merupakan solusi bagi orang yang akan membangun atau merenovasi rumah. Menurut Apsara, selain lebih cepat, rumah yang dibangun dengan memakai Solusi Rumah juga lebih murah 20%.

Konsep yang dikembangkan oleh Holcim melalui Solusi Rumah antara lain:

* Datangi Gerainya.
* Tentukan Desainnya.
* Konsultasikan Biaya dan Kreditnya.
* Pilih Bahannya.
* Bangun Rumahnya.




Sumber:
http://www.detikfinance.com/read/2010/06/02/103836/1368085/480/modal-rp-50-juta-bisa-miliki-waralaba-holcim

Bisnis Kerajinan Bambu

Sebagian orang mungkin berfikiran batangan-batangan pohon bambu hanya bisa dipergunakan sebagai bahan membuat kandang ayam , bangunan rumah atau sejenisnya. Tetapi ternyata bahan bambu bisa disulap menjadi kerajinan yang bernilai seni tinggi selain juga memiliki nilai fungsi tertentu. Selain itu bisnis kerajina bambu ternyata mampu menghidupi banyak keluaarga. Aneka peralatan rumah tangga memang sudah banyak kita jumpai menggunakan bahan dasar bambu ini. Dengan Kerajinan bambu ini ternyata menjanjikan peluang bisnis yang cukup lumayan. Apalagi jika pemasaran kerajinan bambu ini sudah meluas hingga ke supermarket.


Inilah yang dilakukan Suryanto, salah seorang perajin bambu di Wukirsari, Imogiri, Bantul.Produk kerajinan bambu berupa peralatan rumah tangga seperti tambir dan kalo dari Bantul telah menembus sejumlah supermarket besar di Jakarta. Sebagian lainnya dipesan pada tingkat regional, seperti Solo, Purwodadi, Grobogan, dan Kroya.

Kendala dari produksi bisnis kerajinan bambu ini sangat tergantung pada pesanan sehingga pengembangannya pun menjadi sulit. Hal inilah yang perlu difikirkan bagaimana mengembangkan pemasaran kerajinan bambu hingga ke supermarket.

Selain tambir dan kalo sebagai produk andalan, pengrajin biasanya juga memproduksi jenis lainnya, seperti irik, kursi, tempat tisu, cething (tempat nasi), kotak serbaguna, nampan, besek, krakat dimsum, piring bulat, tudung saji, dan besek.

Untuk satu batang bambu dengan panjang sekitar 4 m yang dibeli dengan harga Rp 7.500 dapat diproduksi lebih kurang 30 tambir. Pembuatan 30 tambir tersebut dapat diselesaikan selama 2 hari oleh dua orang pekerja. Jika harga jual satu buah tambir Rp 2.700 dan biaya produksi diperkirakan Rp 1.000 per tambir, pendapatan perajin per tambir sebesar Rp 1.700.

Dengan demikian, dalam waktu satu bulan perajin bambu bisa memperoleh pendapatan dari usahanya tersebut sebesar Rp 765.000. Bila home industry ini mempekerjakan lebih dari 2 orang tenaga kerja, dapat diperkirakan bahwa usaha ini mampu menghidupi seluruh anggota keluarga.



Sumber:
- http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/04/23/17281499/Kerajinan.Bambu.Tembus.Supermarket
- Sumber Gambar : http://buletininformasi-garut.blogspot.com/2009/03/kerajinan-bambu.html

Bisnis Makanan dan Kue Dari Rumah

Bisnis dalam bidang makanan rasanya tidak pernah ada habisnya. Peluang Bisnis di sektor ini memang sangat menjanikan, karena selama manusia hidup selalu membutuhkan makanan. Selain itu makanan tidak semata-mata sebagai pengenyang perut tetapi juga sebagai cita rasa, yang memerlukan variasi. Tengok saja dalam bisnis waralaba yang ada di Indonesia, bisnis waralaba makanan merupakan bisnis yang paling diminati.



Bisnis makanan selain mudah dilakukan, pasarnya banyak juga bisa dilakukan dari rumah. Bisnis makanan bisa menjadi bisnis rumahan yang mendatangkan penghasilan tambahan bagi siapa saja yang berminat. Kuncinya kreativitas meracik dan mencoba beraneka ragam masakan, mengemas dengan kemasan yang bagus kemudian menjualnya.

Usaha rumahan merupakan usaha yang dilakukan di rumah sendiri. Skala usaha kecil atau mikro yang tentu saja biasanya dikelola perorangan atau keluarga. Usaha kecil rumah menjadi solusi tepat bagi beberapa orang. Usaha ini sangat banyak sekali macamnya. Yang paling mudah dilakukan adalah membuka usaha rumahan snack dan kue dari dapur.

Dengan modal yang sangat terjangkau usaha ini bisa dimulai. Bahkan dengan modal dengkul pun menjual snack dan kue bisa dilakukan. Dengan uang seratus ribu rupiah misalnya Anda bisa membuat cilot dan menjualnya di depan sekolah. Dengan modal terbatas Anda menjual burger orang lain untuk dijajakan di rumah misalnya. Begitu laku Anda membayarnya. Begitu kecil modal yang dibutuhkan. Modal kecil karena usaha dari rumah biasanya dilakukan secara bertahap dari kecil lalu bertahap ke skala besar.



Usaha ini relatif tidak membutuhkan mesin atau peralatan canggih. Dengan peralatan dapur yang dimiliki sudah bisa menjual makanan ini. Jadi dana investasi bisa ditekan, bahkan Anda tidak perlu melakukan investasi terlebih dahulu. Cukup dengan wajan penggorengan, kompor serta panci yang dimiliki di dapur, Anda sudah bisa menjadi pengusaha rempeyek, kerupuk kemasan atau kacang telur.

Usaha snack dan kue sangat mudah dan praktis untuk dilakukan. Anda tidak perlu memiliki keahlian khusus untuk membuka usaha ini. Memasak sangat mudah dilakukan oleh siapapun bahkan bukan ahli masakpun usaha kue dan snack bisa dikembangkan. Jika ingin ahli, tersedia aneka buku resep dan kursus masak yang mengajarkan cara tepat membuat snack dan kue.

Pangsa pasar snack dan kue termasuk besar. Orang Indonesia memiliki kebiasaan ngemil yang dilakukan untuk disaat senggang, santai atau menunggu waktu makan. Minum teh atau pesta pasti menyuguhkan kue dan snack sebagai pengisi makanan. Kehadiran snack dan kue dalam banyak kesempatan merupakan potensi pasar yang luar biasa. Orang tetap butuh klappertart untuk arisan, butuh pisang goreng untuk teman minum teh sore hari, makan keripik singkong saat menunggu bis, anak-anak sekolah mengisi perut dengan aneka snack saat istirahat. Begitu besar pasar snack dan kue karena makanan ini banyak dikonsumsi dalam berbagai kesempatan.

Usaha snack dan kue dari dapur merupakan salah satu usaha yang sangat kecil resikonya. Bahkan boleh dikatakan jika snack dan kue tidak laku bisa dimakan sendiri. Resiko terbesar pada kue basah atau segar yang mudah basi. Sedang untuk snack dan kue kering yang awet bisa bertahan beberapa bulan sehingga masih relatif aman untuk dijual hari berikutnya.

Usaha snack dan kue dari rumahan tidak bisa dianggap remeh karena skala usahanya kecil. Meski demikian, keuntungan snack dan kue rumahan termasuk besar. Beberapa jenis kue khusus yang enak dan mahal bisa mendapatkan keuntungan besar 45%. Untuk kue dan snack dengan persaingan ketat keuntungan berkisar antara 20-25%. Kue dan snack semakin tinggi untungnya jika dikemas menarik dan cantik.




Sumber:
http://usahakecil.info/Usaha-Rumahan/peluang-usaha-rumahan.html

Bisnis Makanan Roti Sehat

Berawal dari hobi, pasangan Albert dan Julia membesut Pinot Bread, gerai roti dan kue bebas dari bahan pengawet, pemanis dan perasa buatan. Lima tahun berdiri, kini omsetnya mencapai miliaran rupiah per bulan. Mau tahu kiatnya?.

Albert (46 tahun) dan Julia (44 tahun) adalah pasangan suami-istri pencinta makanan. Terutama, roti sehat tanpa bahan pengawet dan perasa buatan serta bercitarasa tinggi. Sayang, di Indonesia mereka sulit menemukannya. “Setiap kali kami mencicipi roti di luar, kami selalu merasa ada yang kurang. Ketika kami beritahu kepada penjual bagaimana cara membuat roti yang baik, kami malah diomelin. Teman-teman juga bilang, mana ada yang membuat roti seperti itu,” ujar Julia mengenang masa lalu sambil tersenyum kecil.

Namun, itu dulu. Kini, Albert dan Julia berhasil membuktikan keyakinannya lewat Pinot Bread, produsen roti sehat yang mereka besut bersama dan sekarang telah memiliki 11 gerai dengan omset miliaran rupiah per bulan. Semua ini diawali dari keengganan Albert mengikuti selera mainstream roti modern yang cepat saji. Setelah berembuk dengan istrinya, Julia yang hobi memasak itu, akhirnya dipilihlah konsep roti Jepang yang dibuat dengan cara tradisional plus bebas bahan pengawet. “Karena, kami mendapat informasi bahwa orang Jepang menemukan kembali cara membuat roti seperti saat pertama kali dibuat dulu di abad pertengahan,” ujar Julia, sarjana hukum dari Universitas Tarumanagara.

Tak mau tanggung-tanggung, Julia pun hijrah ke Jepang selama sebulan. Selain Jepang, Julia juga belajar aneka cake di Filipina, Taiwan dan berbagai negara Eropa. Begitu ilmu didapat, ia segera kembali ke Tanah Air. Tanpa ragu, mereka berdua kemudian menjual rumah mereka di kawasan Kebon Jeruk. Dengan mengantongi dana Rp 500 juta dari hasil penjualan rumah, pada 13 Juli 2005 mereka mendirikan gerai Pinot Bread kedua, di Jalan Meruya Ilir, Jakarta Barat, yang kini menjadi kantor pusat mereka. Slogan citra yang diusung sesuai dengan visinya: “Where Good Taste Comes Naturally”. Pinot Bread sendiri sebenarnya merupakan rebranding dari Pinot Coffee, gerai kopi yang mereka dirikan pada 2001 di Gedung Artha Graha.

Ternyata upaya Albert dan Julia berbuah legit. Banyak yang menyukai roti kreasi mereka yang bercirikan tekstur lembut dan tidak meninggalkan after taste dimakan. Sejak itulah, ekspansi terus dilakukan dengan bermodalkan dana sendiri, plus mengambil kredit pemilikan rumah (KPR). “perlu KPR untuk membangun pabrik pertama di samping toko kedua di Meruya Ilir,”tutur Albert, mantan konsultan teknologi informasi lulusan Manajemen Informatika Universitas Bina Nusantara.

Gerainya terus bertambah dan kini mencapai 11. Lokasinya di gedung perkantoran atau daerah elite. Sebut saja, Sampoerna Strategic Square, La Codefin-Kemang, Menteng, Menara Mulia, dan Menara Standard Chartered yang baru saja dibuka. Gerai-gerai Pinot berukuran 20 m2. Sementara di Menara Mulia dan Menara Standard Chartered berukuran 120-160 m2.

Pinot sengaja menyasar kalangan atas karena ongkos produksinya memang mahal dan selalu mengutamakan kualitas. “memilih bahan baku yang berkualitas tinggi,”ujar Albert. Tepung terigu diimpor dari Jepang, butterdan susu dari Selandia Baru, serta telur sudah dipasteurisasi alias bebas bakteri. Bahkan, sebelum sampai ke pusat pengolahan di Meruya, telur-telur pesanannya harus dicuci dulu kulitnya agar bebas dari kotoran hewan. Aneka kue dan roti Pinot juga diperkaya dengan keju impor dari Jepang, Selandia Baru dan Italia. “membuat choux éclairkami juga menggunakan cocoa butterdari Belgia dan Prancis, jadi bahan kami benar-benar pilihan,”tambah Albert, yang diangguki Julia.

Pengerjaannya pun memakan waktu, minimal 6 jam. “, ada adonan yang harus diendapkan semalaman, terus dicampur adonan baru, dibiarkan 6 jam, dikempeskan, baru dipanggang. Hasilnya, tekstur roti jadi sangat lembut,” kata Albert. “Kalau roti biasa hanya butuh tiga jam dengan pengembang sudah jadi.”

“Roti Pinot itu berbeda dari yang pernah saya makan. Rasanya sangat lembut, makanya saya sering beli,”ujar Alang, seorang notaris yang ditemui SWA tengah berbelanja roti untuk keluarganya di Pinot Bread Meruya. Adapun Cindy, gadis muda yang bekerja di Kantor Pos, mengaku terkesan dengan kelembutan roti Pinot.

“Harga tepung terigu kami dua kali lipat dari harga tepung biasa,”kata Albert. Agar harga jualnya tidak memberatkan konsumen, Pinot mengorbankan margin labanya. “itu umumnya mengambil margin 30% lebih, sementara kami di bawah 20% agar harga produk kami tetap terjangkau,”ujarnya. Sepotong roti kecil dijual seharga Rp 5.500-10 ribu. Sementara aneka cake kecil berharga Rp 20-an ribu. Meski demikian, yang cukup lumayan adalah harga cake-nya, dari Rp 200 ribu untuk ukuran 20×20 cm hingga Rp 1 juta lebih untuk yang berukuran 30×40 cm, tergantung jenisnya.

Meski harganya terbilang mahal, Pinot sering kewalahan meladeni permintaan konsumen. Ketika SWA bertandang ke Pinot, misalnya, Julia berkali-kali menanyakan kepada karyawannya ketersediaan Yokohama Cream Cheese, roti signaturePinot Bread. Begitu roti tersebut datang, pembeli langsung menyambarnya. “selalu kehabisan roti itu,”ujar Julia.

Konsekuensi dari penggunaan bahan baku pilihan tanpa disertai bahan pengawet, perasa dan pemanis buatan, roti Pinot hanya bertahan 2-3 hari. “,” kata Albert, ”kami pesankan ke pembeli, jangan beli banyak-banyak karena hanya kuat 2-3 hari. Kalau mau lagi, tinggal balik ke sini atau pesan antar.”

Berawal dari 3-4 karyawan, kini jumlah karyawan Pinot Bread mencapai 150 orang. Pertengahan 2009, Pinot menambah satu lagi pabriknya di Pondok Gede seluas 800 m2. “pabrik ada head pastry, bakery, cookies,dan sebagainya. Saya sendiri turut mengawasi seminggu sekali,”kata Albert yang mengaku menjual tanah pribadi di daerah kelahirannya, Cilacap, Jawa Tengah, untuk bisa membeli pabrik roti tersebut.

Membesarnya produksi Pinot membuat Albert dan Julia memikirkan ulang pola produksinya. Salah satu contohnya, dua pabrik yang disebut Albert dengan divisi produksi itu, ke depan, akan dijadikan badan hukum tersendiri. “pabrik akan menerima feeproduksi saja,”katanya. Saat ini sistemnya sudah dimulai. Setiap konter memesan sendiri ke pabrik, dengan demikian mereka menjadi mandiri. Diharapkan juga sistem ini akan mengefisiensikan proses produksi karena pesanan konter bakal lebih terkontrol.

Pinot juga mengefektifkan produksinya. Kini, perencanaan pembuatan roti dan kue dibagi dua waktu: perencanaan mingguan dan harian. Setiap Jumat semua gerai diminta membuat perencanaan mingguan. Tujuannya, agar pabrik di Pondok Gede bisa memperkirakan produksi selama seminggu. Selain itu, setiap malam semua konter diminta membuat prediksi penjualan keesokan harinya berdasarkan penjualan hari ini. Pesanan harian ini akan ditangani pabrik di Meruya Ilir. “begini, kami bisa mengurangi wastemenjadi 3%. Sebelumnya, wastekami di atas 5%,”ujar Albert. Mengurangi produk terbuang sangat penting bagi Pinot karena produk yang berbahan daging ditarik setiap 12 jam. Sementara produk berbahan keju dan cokelat ditarik setiap 24 jam.

Rata-rata dalam sehari masing-masing gerai Pinot mampu menjual 400-700 potong roti. Sementara gerai yang sekaligus menjadi kantor pusatnya di Meruya bisa menjual 1.500 potong roti. Adapun produk cake terjual hingga 40 kotak/hari. “semua penjualan di hari normal. Kalau di momen hari raya bisa mencapai 10 kali lipatnya,”Albert menjelaskan.

Pinot juga cukup gencar mengenalkan produk-produknya. Di antaranya, menggelar promo di hari raya. “biasa promo saat Natal, Lebaran dan juga saat hari Valentine dengan meluncurkan cake ,”kata Albert. Saat pembukaan cabang baru dan ulang tahun Pinot, mereka memberikan kepada pelanggan yang minimal Rp 25 ribu. Pinot juga “”melalui sinetron. Jika diperhatikan, beberapa sinetron seperti Cinta Fitrimenayangkan ucapan terima kasih kepada Pinot Bread pada setiap akhir tayangannya. “gara-gara artis yang suka Pinot meminta produsernya bekerja sama dengan kami untuk menyediakan makanan dengan imbalan iklan. Akhirnya sampai sekarang ada sekitar lima sinetron yang bekerja sama dengan Pinot,”ungkap Albert.

Untuk mengenali pelanggan, Pinot membangun database pelanggan yang saat ini jumlahnya mencapai 1.000 konsumen. Untuk masuk sebagai anggota khusus itu, pelanggan harus berbelanja minimal Rp 1 juta di bulan pertama. Keuntungannya, mereka selanjutnya akan mendapat diskon 10% setiap kali berbelanja lagi.

Untuk lebih mengembangkan lagi bisnisnya, Pinot berencana mewaralabakan usahanya. “kami benar-benar hati-hati dalam pembuatan sistemnya. Makanya, berbagai sistem kami ujicobakan sekarang,”ujar Albert.

Albert dan Julia memang serius membesarkan usahanya. Hal ini diakui Kiki Puspitasari, karyawan Pinot Bread Meruya yang sudah bekerja selama 9 bulan. “dan bapak sangat mengutamakan servicekepada pelanggan. Kami semua diajari cara menyapa pelanggan dan melayani konsumen dengan baik,”tutur Kiki.

Andre Vincent Wenas, praktisi bisnis dan dosen di IPMI Business School, menilai Pinot Bread membidik pasar ceruk yang sadar kesehatan. Di Indonesia, pasar golongan tersebut berada di kelas menengah-atas. Karena itu, Pinot memang harus tampil di tempat-tempat yang cukup premium seperti gedung perkantoran elite. “omset dan jumlah karyawannya, nampaknya penawaran mereka sudah diterima early adopter. Selanjutnya, harus dibangun customer relationship managementagar pelanggan tersebut bisa menjadi duta dan mereferensikan Pinot. Promosi referal paling ampuh untuk produk menengah-atas,”saran Andre.





Source:
http://swa.co.id/2010/04/sejoli-menggarap-roti-sehat/

Peluang Usaha Bisnis Pakaian Anak

Saat ini bisnis apapun bisa anda lakukan. Walaupun modal anda sedikit dan anda tak memiliki cukup dana untuk menyewa tempat, anda tak perlu khawatir karena anda dapat memasarkannya secara online. Apabila anda ingin memasarkannya offline, anda juga dapat memajangnya di garage sale. Pakaian untuk anak-anak dan bayi di pasaran saat ini dijual lebih mahal daripada pakaian untuk orang dewasa. Sebuah sweater anak-anak berkualitas bagus di department store bisa dijual sekitar 150 ribu atau bahkan lebih. Anda bisa mengambil kesempatan dalam situasi seperti ini. Di tengah mahalnya harga pakaian bayi dan anak-anak, anda bisa menjual produk dengan kualitas baik namun dengan harga lebih murah.



Apabila anda bisa menjahit maka akan lebih mudah lagi. Anda bisa membuat contoh pakaian yang akan anda jual sebelum dipasarkan. Apabila model yang anda pilih memang sedang trend, maka anda dapat memperkerjakan satu atau dua orang penjahit model pakaian anak dan bayi sangat beragam, jangan takut kehabisan ide, anda bisa melihatnya dari majalah, brosur ataupun beragam situs online.

Bisnis pakaian anak-anak seperti bisnis pakaian pada umumnya merupakan bisnis yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Apabila anda memulai bisnis ini, maka anda harus paham dan mengikuti trend yang ada untuk membuka wawasan anda mengenai mode pakaian anak.

Untuk memaksimalkan penjualan anda, maka anda harus menyediakan produk yang anda jual dalam beragam ukuran untuk satu mode pakaian. Sehingga apabila pelanggan anda mencari mode tersebut maka barang tersebut tersedia dan anda tak kehilangan pelanggan.

Apabila anda memiliki banyak pakaian anak bekas dan tak terpakai namun dalam kondisi masih layak pakai, anda bisa menjualnya dengan memberikan diskon besar. Beberapa jenis barang yang dapat anda jual adalah baju dan perlengkapan anak lainnya seperti boots, kaus kaki, topi, tas dll

Apabila anda berencana menjual pakaian anda lewat internet, anda membutuhkan foto-foto. Dengan foto, maka calon pelanggan anda akan dengan mudah mengetahui jenis-jenis pakaian yang anda akan jual.
Untuk memulai bisnis pakaian anak, anda membutuhkan modal tidak terlalu banyak tergantung peralatan apa yang anda butuhkan untuk menjalankannya. Apabila anda menjalankan bisnis anda lewat internet maka modal yang harus anda siapkan sangat sedikit dikarenakan anda tidak mengeluarkan uang untuk menyewa tempat.




Sumber:
http://yea.co.id/bisnis-pakaian-anak-mudah-dan-menguntungkan.html


Bisnis Es Krim Cepat Balik Modal


Siapa yang tidak kenal es krim. Kudapan es bertekstur lembut ini disukai banyak orang, mulai anak-anak hingga orang dewasa. Karenanya tak perlu heran jika bisnis es krim terus tumbuh subur. Melihat metode bisnis waralaba makanan merupakan bisnis yang paling diminati, bisnis es krimpun banyak dikembangkan melalui sistem waralaba. Salah satu merek es krim yang sudah berkibar sejak puluhan tahun silam adalah Baltic Ice Cream.


Manajer Pemasaran Baltic Janto Tan menyebut, produk es krim merek Baltic berbeda dengan produk es krim merk lain. Semua bahan bakunya bersifat alami. Misalnya, Baltic selalu memakai susu sapi murni sehingga teksturnya lembut, tapi tak cepat lumer.

Nah, mulai April 2009, pemilik Baltic, Mulya Setiawan, menawarkan peluang bisnis waralaba bagi yang ingin menggeluti bisnis es krim. Ada tiga jenis penawaran, yaitu bentuk booth, mini cafe, dan cafe. Tapi sementara, tawaran waralaba ini hanya berlaku untuk Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Saat ini, gerai Baltic ada di empat lokasi, yaitu di Kramat Raya, Meruya, Cibubur, dan Radio Dalam. Rata-rata omzet gerai-gerai itu mencapai Rp 102 juta sebulan. Padahal, itu hanya hasil penjualan melalui sistem pesan-antar alias delivery order.

Bisnis Balik modal 10 bulan

Jika ingin menjajal model gerobak atau booth, mitra waralaba mesti menyediakan dana Rp 75 juta. Mitra akan dapat satu set peralatan, seperti freezer, coffee maker, cash register, dan bahan dagangan pertama. Investasi itu sudah termasuk franchise fee Rp 25 juta untuk 5 tahun.

Model booth hanya menjual menu es krim, kopi, dan kentang goreng. Model ini lebih cocok untuk lokasi di rest area atau kampus. Harga jual es krim Rp 6.000 hingga Rp 10.000 per cup. Sedang harga kopi Rp 8.000-Rp 12.000.

Untuk jenis waralaba booth, Janto menjanjikan, terwaralaba bisa balik modal 10 bulan. Itu dengan asumsi, mereka mampu menjual sekitar 80-125 jenis produk, dengan omzet Rp 1 juta per hari atau Rp 30 juta per bulan.

Setelah dikurangi royalty fee 5 persen dari omzet, marketing fee 2 persen, sewa tempat, gaji dua pekerja dan bahan dagangan, laba terwaralaba Rp 7,65 juta per bulan.

Modal waralaba tipe mini cafe mencapai Rp 175 juta. Terwaralaba akan mendapat peralatan lengkap, termasuk meja dan kursi. Mereka juga bisa menjajakan menu lebih banyak. Selain es krim dan variasi kopi, ada juga menu ringan ice cream cake, smoothies, dan kentang goreng.

Asalkan mampu meraup omzet Rp 2 juta per hari atau Rp 60 juta per bulan, mitra waralaba jenis ini bisa balik modal 11 bulan. Sebab, setelah dikurangi biaya-biaya, mereka bisa meraup laba bersih Rp 15 juta setiap bulan.

Sementara untuk model cafe, modalnya Rp 275 juta. Tapi mitra harus memiliki lokasi 80 meter persegi dan delapan karyawan. Terwaralaba akan mendapat peralatan lengkap dengan volume yang lebih besar dan eksklusif. Perkiraan omzetnya Rp 3 juta per hari atau Rp 90 juta per bulan. Dengan laba bersih Rp 19 juta per bulan, terwaralaba bisa balik modal dalam 14 bulan.

Meski baru membuka penawaran April lalu, Baltic sudah menjaring empat terwaralaba yang tersebar di Puri Indah, Lippo Karawaci, BSD City, dan Kelapa Dua.



Sumber:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2009/08/19/07414710/menyeruput.laba.dari.bisnis.es.krim

Bisnis Gerabah Kulit Bambu

Kerajinan Gerabah dari kulit bambu ternyata memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Selain itu prospek bisnis kerajinan gerabah dari kulit bambu ini mampu menembus pasar ekspor ke negara-negara di Kawasan Eropa. Itulah yang dilakukan oleh Sunardi, warga Dusun Neco, Sabdodadi, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).Gerabah-gerabah dari kulit bambuaproduksinya banyak di pesan di sejumlah negara di Eropa dengan omset perbulan mencapai rata-rata Rp100 juta.

Menurut dia, usaha yang dirintisnya ini berawal ketika dirinya diberhentikan dari tempatnya bekerja di sebuah perusahaan kerajinan ekspor pada 2002. "Saat itu dengan modal  usaha Rp80.000 saya mencoba untuk membuat sesuatu yang memiliki nilai dengan pengalaman yang saya miliki saat bekerja di perusahaan kerajinan," katanya.

Ia mengatakan, keseriusannya dalam menggeluti kerajinan gerabah tempel tersebut saat ini mulai menampakkan hasil dengan pangsa pasar ekspor ke Eropa dan Australia serta pasar dalam negeri. "Saat itu dengan dibantu dua tetangga, saya mencoba membuat membuat contoh kerajinan gerabah tempel dengan memanfaat limbah kulit bambu yang melimpah di sini karena sebagian besar penduduk Dusun Neco merupakan perajin `kepang` (dinding bambu)," katanya.

Bekas kulit bambu yang tidak dipakai untuk membuat "kepang" dimanfaatkan untuk membuat gerabah tempel. "Kulit bambu bekas dengan ketebalan 0,5 milimeter itu setiap ikat dengan ukuran panjang 50 hingga 60 centimeter saya peroleh dengan harga Rp1.500 hingga Rp2.000 perikat," katanya.

Gerabah yang akan ditempeli dengan kulit bambu itu dibeli langsung dari perajin gerabah di Kasongan, Bantul, dengan harga setiap gerabah mencapai Rp30.000 hingga Rp40.000 tergantung pada besar kecilnya ukuran gerabah.

"Proses pembuatan gerabah tempel sendiri cukup mudah yaitu mengolesi gerabah dengan lem kayu, selanjutnya kulit bambu yang telah siap mulai ditempel satu per satu dengan rapi," katanya.

Setelah seluruh gerabah ditempel dengan kulit bambu, selanjutnya dikeringkan dan setelah kering dicuci dan dijemur agar kering kembali. "Gerabah kemudian dicat sesuai dengan permintaan dari pembeli. Ada sepuluh macam cat yang biasanya diminta para pembeli, kami tinggal mengecat gerabah yang telah ditempeli kulit bambu sesuai permintaan," katanya.

Sunardi mengatakan, pemasaran kerajinan gerabah masih menggantungkan "perantara" sehingga keuntungan yang diperoleh tidak cukup besar, hanya dalam kisaran 20 persen dari harga yang diterima "perantara".

Ia mencontohkan, untuk satu kerajinan gerabah tempel senilai Rp150.000 dengan biaya produksi senilai Rp100.000, keuntungan yang didapat hanya sekitar Rp30.000 sedangkan sisanya yaitu Rp20.000 untuk perantara. "Dalam satu bulan kami dapat mengirim gerabah tempel antara 500 unit hingga 1.000 unit dengan tenaga yang mengerjakan sekitar 30 warga sekitar," katanya.



Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/produk/inovatif/3811-indahnya-gerabah-kulit-bambu.html

Tanaman Hias Peluang Bisnis Menjanjikan

Meski Booming gelombang cinta dan beberapa jenis tanaman hias lain sudah berlalu, namun bisnis tanaman hias cukup memiliki prospek yang bagus. Peluang bisnis tanaman hias tidak hanya untuk kalangan kolektor atau pecinta saja tetapi juga bisa disewakan untuk event-event tertentu.Persaingan pebisnis tanaman hias yang cukup ketat membuat para pedagang kreatif mengemas bisnis tanaman hias dengan dengan penjualan tanaman sekaligus dengan jasa pembuatan taman.



Untuk orang yang berkocek tebal dan rumah mewah membuat desain taman rumah yang asri dan segar bisa memanfaatkan jasa desain taman. Namun bagi kelompok menengah ke bawah jasa tersebut cukup mahal. Jasa pemasangan taman plus menyediakan tanaman hias untuk taman untuk kelompok menengah ke bawah menjadi cukup potensial untuk ditekuni.

Umumnya bisnis tanaman hias berangkat dari hobi terhdap tanaman hias. Dari hobi inilah segenap pengetahuan tentang tanaman hias hingga pemasarannya didapat. Maka tidak ada salahnya jika anda memiliki hobi akan tanaman hias ini untuk dijadikan sebagai usaha sampingan.


Kiat Memilih Waralaba

Peluang usaha waralaba merupakanbisnis yang cukup menjanjikan dan sedang naik daun. Banyak tawaran bisnis waralaba yang disodorkan ke arah kita. Mulai dari peluang usaha waralaba makanan, pakaian, retail, kesehatan dan lain sebagainya. Bisnis waralaba merupakan alternatif bisnis yang cukup menjanjikan keuntungan. Keuntungan pada dua sisi, sisi pembeli produk waralaba dan sisi penjual atau pemilik merek bisnis waralaba. Boleh dikatakan bisnis waralaba menawarkan keuntungan kerjasama secara simbiosis mutualisme atau sama-sama untung.


Itu semua adalah dalam tataran normatif dan konsep. Besarnya minat menggeluti bisnis melalui waralaba atau franchise ini ternyata harus dicermati secara hati-hati. Ada banyak penjual waralaba yang menawarkan keuntungan yang besar tetapi tidak realistis. Karena itu berikut ada beberapa tips dalam memilih bisnis waralaba:

 
1. Pilihlah produk yang sesuai dengan anda, baik potensi pasar, pemahaman bisnis dan lain-lain.
2. Tentukan perusahaan waralaba tempat kita akan bermitra, pilih yang bonafide dan terpercaya.
3.Pelajari estimasi keuangan yang disodorkan pada penawaran secara jeli.
4.Pastikan nama warala yang ditawarkan tidak dalam sengketa
5. Kenali kredibilitas dari pemilik brand waralaba tersebut.

Dengan menerapkan langkah dan tips tersebut, kita akan terhindar dari memilih bisnis waralaba yang menjerumuskan kita. Peluang usaha waralaba memang memberikan kesempatan kepada pengusaha pemula untuk terjun ke dunia bisnis.


Sumber: http://galeriukm.web.id/artikel-usaha/tips-memilih-waralaba-yang-menguntungkan